Jumat, 08 Juni 2012

Shalat, Obat Segala Kesusahan

ORANG yang mengenal jalan Allah swt. dan selalu berlindung kepada naungan-Nya adalah orang yang mengetahui bahwa shalat merupakan obat dari segala kesusahan dan kesedihan. Mereka meyakini bahwa shalat adalah penenang hati, penyejuk jiwa, dan penghapus segala kesedihan.
Rasulullah saw. mengenal benar arti semua ini.
Shalat bagi Rasulullah saw. merupakan penghibur jiwa yang paling utama. Oleh karena itu, Rasulullah saw. pernah bersabda,
“Hiburlah kami dengan shalat, wahai Bilal.” (HR Abu Dawud dan ath-Thabrani)
Begitu pula halnya Rasulullah saw. bila ditimpa musibah. Beliau segera melaksanakan shalat karena shalat adalah tali pengikat yang akan mengikat seorang harnba dengan Tuhannya.
Anda pun demikian. Ketika Anda shalat, Anda kembali kepada Tuhan dengan mengadukan kepada-Nya segala kesusahan dan kesedihanAnda. Siapa lagi yang dapat rnenyelesaikan segala permasalahan Anda selain Allah? Siapa yang berada di sisi Anda dan rnenjaga Anda pada saat-saat sulit kalau bukan Allah?
Mengapa Anda tidak datang dan mengetuk pintu kasih sayang Allah? Bukankah Anda merasa senang bila berada dalam perlindungan-Nya, dan bimbmgan-Nya? Juga bila Allah menjaga Anda dari orang orang yang berbuat zalim, sombong, dan sewenangwenang?
Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah.” (HR Muslim)
Mengapa Anda pergi menemui orang lain, padahal Anda tidak mengetahui apakah Anda akan dibukakan pintu atau bahkan pintu itu akan ditutup rapat-rapat di depan wajah Anda. Anda justru meninggalkan pintu Zat Yang Maha Pemurah yang selalu terbuka dihadapanAnda. Pintu yang tidak akan pernah tertutup, terkunci, dan tidak akan ada seorang pun yang menghalangi Anda?
Bila saat ini Anda ditimpa kesusahan, kesedihan, atau rasa cemas, maka cepatlah kem bali ke naungan Allah. Ber­dirilah Anda, lalu berwudhu dan shalat. Berdoalah kepada Allah sesuka Anda demi kebaikan dunia akhirat. sekalipun Anda adalah sosok orang yang gemar berbuat maksiat. Janganlah merasa takut dan cemas karena rahmat Allah sangat luas sekali. Alangkah gembiranya Allah swt. dengan tobatnya Anda dan kembalinya Anda kepada naungan-Nya, juga dengan ketukan Anda pada pintu kasih sayang-Nya.
Rasulullah saw. bersabda dalam hadits qudsiy
“Aku (Allah) berada dalam prasangkaan hamba-Ku me­ngenai-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Demi Allah, Allah lebih bergembira dengan tobat hamba- Nya, seperti bergembiranya salah satu dari kalian bila menemukan binatang kendaraannya yang telah hilang di Padang Sahara. Barangsiapa mendekatkan dirinya kepada-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya satu hasta, dan barangsiapa mendekatkan dirinya kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat padanya satu depa, dan bila seorang hamba datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil.” (HR Bukhari dan Muslim)
Setiap orang yang memiliki pikiran objektif dan hati yang bersih, tentu tahu benar nilai keutamaan shalat untuk menyembuhkan penyakit hati, sebagai usaha menghilang­kan kesusahan dan kegelisahan. Salah seorang pakar ke­dokteran terkenal dari Barat yang bemama Dr. Alexis Carrel telah menulis dalam buku terpopulemya, Man the Unknown, mengatakan,

“Barangkali, saat ini hanya shalat yang dikenal memiliki daya terbesar untuk menimbulkan vitalitas. Saya sebagai seorang dokter, telah banyak me­nyaksikan kegagalan serum-serum dalam menangani para pasien. Dan ketika para dokter telah angkat tangan karena merasa menyerah dan tidak mampu lagi menangani pa­sien, temyata hanya shalat yang dapat menyembuhkan para pasien dari penyakit-penyakit mereka.”
Memang, ketika kita shalat, kita mengikatkan diri kepada kekuatan terbesar yang menguasai Alam semesta. Kekuatan itu adalah Allah, Tuhan tempat kita meminta, tempat kita merendahkan diri agar Tuhan memberikan dukungan dan membantu kita mengatasi segala kesulitan hidup. Bahkan, hanya dengan merendahkan diri sudah cukup untuk menambah kekuatan dan vitalitas. Anda akan melihat, seseorang yang sekali saja merendahkan diri kepada Allah, telah dapat mendapat manfaat yang sangat besar”
Bagaimana Anda tidak kembali kepada Tuhan Anda, sedangkan Tuhan memanggil Anda,
“Wahai hamba-hamba-Ku,setiap kalian adalah tersesat, kecuali orang yang telah Aku beri petunjuk. Maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan menunjukkanmu. Wahai hamba-hamba-Ku,setiap kalian merasakan lapar, kecuali orang yang telah Aku beri makan. Maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku beri makan kalian. Wahai hambahamba-Ku,setiap kalian adalah telanjang, kecuali orang yang telah Aku beri busana. Maka mintalah busana kepada-Ku, niscaya Aku beri busana kalian.” (HR Muslim)
Marilah kita lihat bahwa ada hikmah yang sangat besar dalam pembagian shalat lima waktu pada saat yang berbeda-beda dalam sehari semalam. Barangkali hikmah dari semua ini adalah untuk mengingatkan hamba agar senantiasa kembali kepada Allah swt., serta agar senan­tiasa meminta dengan berdoa dan merendahkan diri ke­pada-Nya, agar senantiasa mengetuk pintu kasih sayang­Nya untuk meminta bantuan dan pertolongan. Lihatlah, seandainya Anda senantiasa menjaga shalat lima waktu secara berjamaah di masjid, apakah Anda merasakan sem­pit, susah, atau bahkan sedih setelah menjalankan shalat? Semoga tidak !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.