Jumat, 27 April 2012

Kembalikan Mata Pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP)

KEMBALIKAN P.M.P KEDALAM KURIKULUM SEKOLAH
.oleh:Rina Rank PILI

Assalamualaikum warahmatullahi wabrakatuh
salamaik malam mamak mmak ambo
salamaik malam dunsanak ambo
maaf baribu kali maaf,ambo bukan ba sipaik mangguru'i
namun ikolah goresan tangan ambo

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Pentingnya Sosialisasi Nilai-nilai Moral
DalaM usaha mensosialisasikan nilai-nilai moral peserta didik sering
mengalarni kebingungan dalam menentukan pilihan bagaimana harus berpikir,
berkeyakinan dan bertingkah laku sebab apa yang dimengerti belum tentu sIrna

dengan apa yang terjadi dalarn masyarakat yang penuh konflik nilai. Televisi dan
koran memberikan informasi yang berbeda dengan apa yang ada dalarn keluarga
maupun yang terjadi di masyarakat, sehingga hal ini sangat membingungkan peserta
didik untuk menentukan pilihan nilai. Peserta didik sulit menentukan pilihan nilai
yang terbaik, akibat dari pengaruh teMan sebaya. Dalam hal ini jika pendidikan
nilai moral ingin berhasil perlu mengajarkan secara langsung kepada anak didik

Sperti yag kejadian di padang dalam waktu berberapa hari ini
Ketua Komisi IV DPRD Padang Muharlion, sangat menyayangkan kondisi ini. Diharapkan, pengontrolan semua pihak, baik pihak sekolah dan orangtua terhadap siswa atau anaknya.”Perlu adanya sinergitasitas antara pihak sekolah dan orangtua dalam mengawasi anaknya," ujarnya.

dengan memberi keteladanan yang nyata.
Transfer nilai moral kepada anak juga dapat digunakan dengan metode
secara moderat karena di dunia ini tidak ada sistem yang sempurna, oleh karena itu
peserta didik harns mengolah dan memiliki normanya sendiri. Guru dan orang tua
hanya memberikan norma-norma yang sudah dibakukan dan mengajarkannya,
sehingga peserta didik tidak merasa digurui, mereka dibiarkan untuk bareksprimen,
berdialog dengan dirinya atau merenungkan ajaran moral yang telah diterimanya,
sehingga peserta didik menemukan apa yang dikehendakinya dan tidak
bertentangan dengan nilai-nilai subtansial.
Cara lain untuk memindahkan nilai moral dengan cara memodelkan, dengan
asumsi bahwa guru menarnpilkan diri dengan nilai tertentu sebagai model yang
mengesankan, maka harapannya peserta didik akan meniru model yang
diideolakan. Narnun demikian model-model tingkah laku dan sikap yang
berhubungan dengan nilai moral sering ditampilkan oleh banyak orang yang
berbeda-beda, sehingga anak bisa mengalami kebingungan dalam menentukan nilai
moral. Oleh karena itu orang dewasa hams mengajar nilai-nilai moral secara
berulang-ulang kepada anak-anak dan membicarakannya pada waktu di rumah,
karena pendidikan itu bukan sja ada dsekolah
UTAMAKAN PENDIDIKAN ITU DIRUMAH SENDIRI
TERUTAMA TENTANG MORAL ANAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.