Jumat, 18 Mei 2012

Pesan Ayah

Suatu saat kita dikejutkan oleh jenazah yang datang menjelang..
Namun ia berlalu…
Kelengahan dan kelalaian kan pasti kembali menguasai diri..
Kini cobalah sejenak engkau berhenti di batas pusara sang kekasih..
Bertanyalah padanya siapakah yang akan segera menyusul dalam kegelapan kuburan..
Tahukah engkau..?
Bahwa pusara itu mungkin munajat kepadamu..
Padahal dia diam..
Dan penghuninya berada dalam berjuta kerahasiaan..
Ingatlah saudaraku…
Kematian tidak mengenal belas kasihan..
Ia telah menghapus keindahan rupa si jelita…
Memenjarakan orang orang yang bodoh dalam kelalaiannya..
Dan tidak pula kasihan kepada orang orang berilmu yang beramal dengannya..
Berapa banyaknya kuburan yang telah membisukan,,
mereka yang senantiasa melagukan senandung syetan di kehidupan…
Berapa banyaknya kuburan yang telah membenamkan,,
Harapan dan dan impian kejayaan dunia yang renta mempesona..
Berapa banyaknya kuburan yang telah memisahkan,,
Seorang pencinta dengan yang dicintainya,,
Seorang perindu dengan yang dirinduinya..
Lalu…!
Untuk siapakah dunia yang telah engkau kumpulkan tanpa henti…
Untuk siapakah kerinduan yang kau miliki…
Siapakah cinta dan harapan yang engkau puji,,
Jika akhirnya semua hilang di tapal batas kehidupan..


Kini perhatikanlah nasehat mereka yang berjiwa hanif..
Moga jadi cemeti untuk lebih menjaga amalan kita dari perkara yang merusak menghapusnya
(Riya, sum’ah, Al mani)
Jadilah pribadi yang tawaddu’ merendahkan diri di hadapan Allah..
Tidak menyelisihi perkataan dengan perbuatan kecuali karena takut menjadi seorang pendusta..
Tidaklah takut kepada riya kecuali seorang mukmin,,
Dan tidaklah merasa tenang darinya kecuali seorang munafik..
Dan berlindunglah kepada Allah dari khusu’ nifak ( orang yang badannya khusu’ tapi hatinya tidak)..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.